Mini Expo Reflection

Today, at 8:00 sharp the year 4’s angkatan 19 is having their mini expo about natural disaster. Their natural disaster has been chosen by the teachers. The teachers have chosen an capten aswell. And then, the capten it self chose the members for he’s or her’s group/team. It was so exciting. But we also have some problems at explaning, But we’ve tried our best to do it. We also tried our best to show the teachers that we can do our best and we also try to tell them that we can make them proud of us. SUCCESS FOR ANGKATAN #19 GJIS!!

Refleksi Sekolah Jepang (JJS)

Pada tanggal 27 Januari tepatnya jam 9:05 Siswa-siswi GJIS kelas 4 kedatangan tamu dari Sekolah Jepang (JJS). Ketika merka sampai di sekolah kami, kami menyambut nya dengan meriah. Kami juga menyambutnya dengan sebuah dialog pembukaan dari 1 siswa GJIS dan satu lagi dari siswa Jepang. Setelah kita menyambutnya dengan dialog pembukaan, kami menyambut mereka dengan tarian Alusio yang diajarkan oleh oma dan mama dari Siswa GJIS Prana 4C. Setelah kami menyambut mereka, Siswa-siswi GJIS dibagi Kelompok dengan siswa-siswi Sekolah Jepang. Ketika kami mendapat kelompok kami masing-masing, kami ( Siswa-Siswi GJIS) mengajarkan tarian yang telah kami tarikan kepada Siswa-Siswi Sekolah Jepang (Alusio). Mereka terlihat sangat bahagia saat kami ajarkan tarian tersebut. Begitupun kita yang mengajarkannya. Sesudah kami mengajarkan Tarian Alusio, kami menampilkannya bersama. Ketika kami selesai menampilkannya, kami menjalankan istirahat kami yang pertama. Kami berbagi makanan bersama, bermain bersama, sangat menyenangkan! Setelah bel berbunyi, kami kembali lagi ke tempat semula. Sebagian dari Siswa-siswi GJIS menampilkan pertunjukkan wayang ( boneka tangan tradisional). Mereka sangat senang melihat pertunjukkan tersebut. Setelah pertunjukkkan wayang tersebut usai, merek mengajarkan kami bagaimana menulis kaligrafi (kanji). Mereka sangat-sangat bahagia mengajarkan kami. Kami juga senang diajarkan oleh mereka. Di aktifitas yang ini, saya mendapat suatu pelajaran yang bermakna.Mereka sangat menjaga kebersihan sekolah kami dan mereka sendiri, contohnya,jika ada tinta yang jatuh di lantai, mereka langsung menggosoknya dengan selembar koran. Saya bangga dengan mereka. Setelah mereka selesai mengajarkan kami kaligrafi atau bahasa kanji, kita dipanggil oleh guru untuk masuk kembali ke ruangan. Ternyata, waktu belajar dan bermain kami telah habis. Sangat menyedihkan. Tapi kita masih mempunyai foto untuk kenang-kenangan kami di sekolah GJIS. Ini adalah hari terbaik yang aku rasakan selama ini. Terimakasih para guru-guru yang telah bersusah payah mengundang Sekolah Jepang ke sekolah kami untuk membantu proses pembelajaran kami.